Senin, 15 Februari 2010

Senin, 25 Januari 2010

PERSIAPAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL


Ujian nasional bukanlah sesuatu yang menakutkan.Kita tidak perlu cemas untuk menghadapinya.Apabila kita telah mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan cara belajar yang sunguh - sungguh belajar dengan semaksimal mungkin setiap hari.
Disekolahku juga mengadakan les sebagai jam pelajaran tambahan setiap pulang sekolah dan sore kecuali hari jum'at.Kegiatan les soreini membahas soal-soal dan membedah SKL agar siswa dapat mengetahui prediksi soal-soal ujian nasional.
Ujian Nasional yang akan di adakan pada tanggal pada tanggal 29 Maret sampai 1 April 2010 ini aku harus siap dalam menghadapinya agar lulus dengan hasil yang memuaskan supaya dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Apabila dalam menghadapi Ujian Nasional yang pertama belum lulus,maka akan di adakan ujian ulangan, dan tahun 2010 ini tidak ada lagi ujian paket,sehingga yang tidak lulus ulang maka terpaksa harus mengulang setahun lagi.

Senin, 23 November 2009

SMP 1 SAMBAS KEBANGGAANKU

SMP 1SAMBAS merupakan salah satu sekolah  yang favorit di sambas ,dengan visi "DISIPLIN BERKARYA DAN BERPRESTASI".Selain itu,sekolah ini juga akan menjadi sekolah standard nasional .Selain itu sekolah ini juga dikatagorikan sebagai sekolah sehat karena mempunyai halaman yang bersih,ruangan yang bersih dan rapi.Sehingga para siswa yang bersekolah disana merasa betah.

Guru-guru yang mengajar di sekolah itu juga semuanya menyenangkan,tidak mudah marah sehingga para siswa merasa senang.
 Selain itu sekolah ini juga memiliki fasilitas yang sudah lengkap seperti:lab. komputer,Laboratorium IPA,ruang TU,ruang kepala sekolah,ruang guru ,lapangan olahraga:lapangan voli,lapangan badmintondll,perpustakaan,mushalla dll.

Pada lab komputer sebagian besar komputer sudah tersambung dengan internet sehingga memudahkan siswa untuk memanfaatkannya sebagai bahan informasi seperti mencari soal prediksi ujian nasional.

Selain itu,setelah belajar pendidikan agama islam para siswa yang laki-laki diwajibkan untuk melaksanakan sholat zuhur bersama yang dipimpin oleh guru agama masing-masing.

Jumat, 16 Oktober 2009

PENDIDIKAN NETWORK



Oktober 4, 2009 pada 4:14 am (Pendidikan Network) 

Bahan ini cocok untuk Semua Sektor Pendidikan.
Nama & E-mail (Penulis): Nirma Marina Lestari
Saya Mahasiswi di Atma Jaya
Tanggal: 26/07/2003 Judul Artikel: Bila Orang Kaya Menyerbu Sekolah Negeri, Akan Dikemanakan Mereka Yang Tidak Punya Uang?

Ibu saya kebetulan memiliki 2 sekolah meneng ah di Kota Depok, Jawa Barat. Satu sekolah di jenjang SLTP & SMU dan dibangun sejak tahun 1984, kemudian satu lagi baru 3 tahun berdiri dan berada di jenjang TK-SD-SLTP-SMU & SMK Broadcast pertama di Indonesia, keduanya berstatus “Disamakan”. Sebagai anaknya, saya tentu diminta untuk selalu ikut “bergabung” mengurusi management kedua sekolah ini sehari-harinya meskipun saya masih berstatus mahasiswi walau Insya Allah akan lulus sebentar lagi.

Banyak hal yang saya pelajari dan saya perhatikan mengenai masalah-masalah pendidikan. Salah satu yang saya perhatikan adalah mengenai pola pikir masyarakat terhadap sekolah yang dinamakan “Sekolah Negeri”.

Sekolah Negeri pada dasarnya seperti yang kita ketahui adalah sekolah yang semua penyelenggaraannya diadakan oleh dan atas dana dari Pemerintah Dari mulai biaya pembangunan gedung, penyediaan fasilitas, biaya belanja ATK, pembayaran listrik, telefon, gaji guru dan karyawan yang semua adalah PNS. Di negara lain pun sekolah negeri adalah milik pemerintah dan semua dana berasal dari pemerintah.

Sekolah swasta pada dasarnya adalah dibangun untuk membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak bangsa ini, membantu dalam menyediakan daya tampung, membantu mengurangi Anggaran Pengeluaran/Belanja Pendidikan dari mulai anggaran gaji guru, anggaran sarana prasarana sekolah, dan lain-lainnya.

Sekolah Negeri karena dibiayai oleh pemerintah SEHARUSNYA, layaknya negara-negara lain-khususnya negara maju, GRATIS/ BEBAS BIAYA bagi semua siswanya. Kalau pun kita harus membayar selayaknya tidaklah besar jumlahnya, sekedar membantu kesejahteraan guru atau pengembangan SDM pengajar dan para siswa atau operasional seadanya.

Sementara Swasta, Karena semua bantuan tadi memerlukan banyak biaya dan biaya ini datangnya dari pemilik sekolah, tentu tidaklah heran apabila untuk bisa menikmatinya siswa harus membayar sejumlah biaya yang besarnya bervariasi tergantung keadaan sekolahnya. Sekolah swasta ini hadir dengan berbagai macam keadaan untuk melayani masyarakat dari yang berpenghasilan rendah menengah sampai yang berpenghasilan tinggi.

Sekolah Negeri karena berbiaya rendah seharusnya ditujukan bagi siswa dari masyarakat/keluarga yang berpenghasilan KECIL, baik bagi mereka yang mempunyai intelegensia tinggi sampai yang tergolong biasa-biasa saja! Sementara bagi mereka yang berpenghasilan tinggi, diharapkan masuk ke sekolah-sekolah swasta!

TAPI APA YANG TERJADI?! Semakin hari semakin bisa kita lihat, dan diantara anda pasti ada pula yang merasakan, bahwa saat ini justru sebagian besar dari masyarakat kita berpola pikir “NEGERI MINDED”..apa pula istilah itu? “NEGERI MINDED” menurut kami adalah pola pikir yang terbentuk dalam benak masyarakat, baik yang kaya maupun miskin, dimana mereka menganggap bahwa sekolah negeri is the best, is everything, so proudly. Akan sangat membanggakan apabila anak-anak mereka bisa diterima di dalam sekolah negeri.

Pola pikir semacam itu terasa kental sekali pada masyarakat yang akan memasuki jenjang pendidikan khususnya SLTP dan SMU! Bahkan yang di Universitas sekalipun!

Semua orang berbondong-bondong menyerbu kesana. Termasuk yang kaya sekalipun! Bangku yang seharusnya bisa diisi oleh semua siswa yang orang tuanya tidak mampu, ikut diperebutkan oleh mereka yang mampu secara finansial.

Keadaan lebih diperburuk dengan adanya KOLUSI dan NEPOTISME.

Kami menemukan di lapangan/banyak sekolah negeri dimana banyak orang tua siswa yang rela untuk menyogok Jutaan Rupiah agar bisa masuk kesana. (disini saya bicara 5-10 juta rupiah seperti kenyataan yang kami temukan di lapangan dan SPP sekitar Rp 150.000,-)! Yang resmi diterima saja dikenakan uang masuk sekitar 2-3 juta per siswa! Padahal uang 2-10 juta itu bisa digunakan untuk bersekolah di swasta yang notabene fasilitasnya lebih lengkap.

Sekarang kalau sekolah negeri penuh dengan siswa dengan orang tua berpenghasilan tinggi, lalu akan pergi kemana mereka yang tidak mempunyai uang? sekolah mana yang tersisa buat mereka? swasta? semurah-murahnya swasta seharusnya Negeri jauh lebih murah karena alasan pembiayaan pemerintah tadi! Akankah kita/anda sekalian tega membiarkan mereka sudah jatuh tertimpa tangga pula?

Saya ingat perkataan ibu saya yang demikian,”Kalau orang tuanya jadi tukang bakso, anaknya boro-boro jadi juragan bakso, yang ada jadi lebih buruk dari tukang bakso! Karena boro-boro mau lebih maju, sekolah saja tidak dapat tempat!”

Alasan klasik mereka yang masuk sekolah negeri adalah kebanyakan mengatakan bahwa mutu pendidikan disana lebih baik. Siapa bilang demikian? anda bisa melihat kenyataan contohnya di sekolah-sekolah swasta khususnya yang elit di Jakarta, misalnya, Pelita Harapan, Al Izhar, Santa Ursula, dll… Lulusan mereka hampir semuanya bagus-bagus, bahkan kalau indikator yang anda pakai adalah NEM (sekarang nilai UAN), justru nilai tertinggi seringkali didapat oleh siswa swasta. Begitu pula di Universitas Swasta, banyak lulusannya yang menjadi orang berhasil.

Negeri atau Swasta tidak masalah. Semua itu tergantung diri masing-masing, apakah mereka MAU belajar dengan baik atau tidak.

Oleh karena itu, saya menghimbau kepada Anda semua yang kira-kira berpenghasilan yang cukup untuk membiayai anak-anak Anda ke sekolah swasta, sekolahkanlah mereka di sekolah swasta. Berikanlah kesempatan bagi mereka yang kurang beruntung untuk bisa ikut merasakan dan menikmati pendidikan seperti Anda dan anak Anda semua. Dengan demikian anda turut secara nyata membantu proses pencerdasan bangsa ini.
Terima kasih. 

Saya Nirma Marina Lestari setuju jika bahan yang dikirim dapat dipasang dan digunakan di H omepage Pendidikan Network dan saya menjamin bahwa bahan ini hasil karya say a sendiri dan sah (tidak ada copyright). . 

CATATAN:
Artikel-artikel yang muncul di sini akan tetap di pertanggungjawabkan oleh penulis-penulis artikel masing-masing dan belum tentu mencerminkan sikap, pendapat atau kepercayaan Pendidikan Network.


PRINSIP DASAR KEIMANAN

Prinsip Dasar Keimanan

Oktober 4, 2009 pada 4:39 am (Agama, Uncategorized) 

Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan (02) Agama Islam 


Oleh : Syaikh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin ?Rahimahullah

Agama Islam
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam . Dengan Islam Allah mengakhiri serta menyempurnakan agama-agama lain untuk para hamba-Nya. Dengan Islam pula, Allah menyempur-nakan kenikmatan-Nya dan meridhai Islam sebagai dien-Nya. Oleh karena itu tidak ada lain yang patut diterima, selain Islam.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman,
?Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi?? (Al Ahzab: 40).
?Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.? (Al Maidah: 3).
?Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.? (Al Imran: 19).

?Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripada-nya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.? (Al Imran 85)
Allah Subhannahu wa Ta’ala telah mewajibkan seluruh umat manusia agar memeluk agama Islam karena Allah. Hal ini sebagaimana telah difirmankan-Nya kepada Rasul-Nya:
?Katakanlah, Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mem-punyai kerajaan langit dan bumi. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk?.? (Al A?raf: 158).
Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu dikatakan bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ.

?Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak seorang pun dari umat ini, baik orang Yahudi maupun Nasrani, yang mendengar tentang aku, kemudian mati dalam kondisi tidak beriman terhadap sesuatu yang aku diutus karenanya kecuali dia termasuk penghuni Neraka.? (HR. Muslim).
Mengimani Nabi SAW artinya, membenarkan dengan penuh penerimaan dan kepatuhan terhadap segala yang dibawanya, bukan hanya membenarkan semata. Oleh karena itulah Abu Thalib (paman Nabi ) dikatakan bukan orang yang mengimani Nabi , walaupun ia membenarkan apa yang dibawa oleh keponakannya itu dan dia juga mengakui bahwa Islam adalah agama terbaik.
Agama Islam mencakup seluruh kemaslahatan yang dikandung oleh agama-agama terdahulu. Islam mem-punyai keistimewaan, yaitu relevan untuk setiap masa, tempat, dan umat.
Allah Ta’ala berfirman kepada Rasul-Nya:
?Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur?an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelum-nya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu?? (Al Maidah: 48).
Islam dikatakan relevan untuk setiap masa, tempat dan umat, maksudnya adalah bahwa berpegang teguh pada Islam tidak akan menghilangkan kemaslahatan umat di setiap waktu dan tempat. Bahkan dengan Islam, umat akan menjadi baik. Tetapi bukan berarti Islam tunduk pada waktu, tempat dan umat, seperti yang dikehendaki sebagian orang.
Agama Islam adalah agama yang benar. Allah men-jamin kemenangan kepada orang yang memegangnya dengan baik. Hal ini disebutkan-Nya dalam firman-Nya,

?Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan mem-bawa) petunjuk (Al Qur?an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.? (At Taubah 33)

?Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang ber-iman di antara kamu dan mengerjakan amalan-amalan yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.? (An Nuur: 55).

Agama Islam merupakan aqidah dan syariat. Islam adalah agama yang sempurna dalam aqidah dan syariat, karena:
1. Memerintahkan bertauhid terhadap Allah Subhannahu wa Ta’ala dan melarang syirik.
2. Memerintahkan bersikap jujur dan melarang berbuat bohong/dusta.
3. Memerintahkan berbuat adil dan melarang perbuatan lalim.
4. Memerintahkan untuk bersikap amanat dan melarang khianat.
5. Memerintahkan untuk menepati janji dan melarang ingkar janji.
6. Memerintahkan berbakti kepada ibu-bapak serta melarang mendurhakainya.
7. Memerintahkan bersilaturahmi/menyambung hubungan dengan kerabat dekat, serta melarang memutuskannya.
8. Memerintahkan berbuat baik dengan tetangga melarang berbuat jahat kepada mereka.

Secara umum Islam memerintahkan agar bermoral baik dan melarang bermoral buruk. Islam juga memerin-tahkan setiap perbuatan baik, dan melarang perbuatan yang buruk.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman,
‏?Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.? (An Nahl 90). (alsofwah).
(c) Hak cipta 2008 – Hatibening.com